Puisiberantai 4 orang tentang santri puisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun bait dan baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh makna. Dengan percaya dirinya, meskipun gak ada ide sama sekali dan. Puisi berantainya antara pejuang kemerdekaan, ketua bem, cewek romantis, cewek arogan dan juga penjual jamu gendong. Jadi santri bukan menghafal qur'an semata. Puisipuisi Ardiansyah, Terlambat, Garis Simetris, Betah di sini, Gurauan Bulan April, Strarta, Kala itu aku masih sangat lugu Begitu tabu Puisi dan Prosa Milenial; Trending Now. Hukum Ragu dengan Bacaan Surat al-Fatihah dalam Salat. Ini tentang garis di parasmu Lengkungan penuh keindahan Terukir bak pasir pesisir Selalu menerima ombak Puisitersebut bisa dengan berbagai bahasa baik itu bahasa Inggris bahasa Jawa ataupun bahasa Indonesia. Kata Lucu Ala Santri Pantun Gombal Cinta Wattpad . Mar 02 2013 Kupikir sekarang aku cuma ingin menulis beberapa hal romantis ala cinta anak sekolah. Puisi lucu ala santri. Cerita lucu cerita ngakak cerpen humor cerpen lucu hiburan humor Vay Tiền Nhanh. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID zCJaZRIS08BO5JlIsCnBEcs3JZd5SQZylE13QHdsdboVzwOj37YrTw== MALANGVOICE – Aku terseret-seret zaman millennial Telpon pintarku tiada henti merantai tangan Hangat kebersamaan mendadak sunyi Ramai-ramai kita menunduk pada layar Gelombang kata-kata tanpa makna membludak dari mulut cuma-cuma Pendapat berhamburan tanpa nalar Budaya tak menghidupkan jiwa Anak muda mengkritik tanpa membaca Guru berteori tanpa menginjak bumi Tren menjadi konsumsi sehari-hari Arus menggerus akar tradisi Hidup tak berguna tak apa asal kaya Kekayaan maha segala-galanya Kekayaan menjadi puncak cita-cita Kekayaan harkat dan martabat manusia. Kalimat di atas merupakan penggalan bait puisi yang membetot perhatian karya Yasin Arif, Pendiri Sabda Perubahan. Puisi yang dibacakan penuh dengan penghayatan ini berjudul Zaman Terkutuk. Karya itu dibacakan dalam gelaran bertajuk Lingsir Wengi di Pesantren Al Amin, Sukosari, Kabupaten Malang, Jum’at malam 27/10 lalu. Selain pembacaan puisi, agenda bertemakan Nracak Jejak Wali atau menapaki jejak Wali ini juga diisi berbagai kegiatan, tidak hanya kesenian. Salah satunya Orasi Budaya dari KH. Abdullah Syam, pendiri Pesantren Rakyat. Dalam orasi budayanya, dia lebih banyak menyinggung pentingnya menjaga NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Selama anak -anak muda menjaga kebudayaan maka NKRI tidak akan terjajah oleh asing,” tutupnya penuh semangat.Der/Yei Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Anak muda saat ini adalah seorang pemimpin di masa depan. Begitulah harapan semua orang guna menjadikan bangsa dan tanah air ini menjadi lebih maju dan sejahtera. Tidak mungkin bangsa akan selalu dipimpin oleh orang-orang yang hidup di masa ini untuk memakmurkan bangsa di masa depan, karena semua akan binasa, semua akan butuh regenerasi. Maka dari situlah, pentingnya peran anak muda untuk bangsa adalah anak muda yang mempunyai kesempatan besar untuk mempimpin bangsa ini. Karena dalam diri seorang santri terdapat jiwa-jiwa kepemimpinan yang tengah dibutuhkan bangsa kita sekarang. Santri mempunyai karakter seorang pemimpin sebagaimana pemimpin umat Islam pada masa kejayaan Islam kaum santri dan pondok pesantren selalu hadir disetiap langkah kebangsaan dan pembangunan bangsa. Hal itu dilakukan sejak era pergerakan, kemerdekaan hingga sampai era milenial seperti saat sekarang dan diharapkan pula santri dapat menyongsong bangsa ini menuju Indonesia Emas. Hal tersebut baru diakui oleh semua orang karena dibentuknya Kepres RI Nomor 22 Tahun 2015 Tentang Hari Santri oleh Bapak Jokowi. Yang mana hal tersebut merupakan sebuah apresiasi terhadap pentingnya peran santri pada bangsa. Santri saat ini mempunyai tugas yang sangat berat untuk melawan pelbagai masalah yang ada di negeri kita saat ini. Makin majunya tehnologi dan informasi, peran anak muda bukan hanya bersorak dan mengkibarkan bendera kebenaran mencari keadilan. Namun mereka harus bisa memperbaiki degradasi moral yang tengah terjadi di era milenial sekarang. Pemimpin bangsa kita bukan hanya pemimpin yang sekolah tinggi, mempunyai nasab raja atau pun seorang tokoh masyarakat. Namun bangsa kita membutuhkan pemimpin yang mampu mengorientasikan pendidikan berkarakter dan masyarakat yang ber-akhalaqul santri di negeri ini adalah pertanda baik, karena kriteria pemimpin yang dibutuhkan negeri kita saat ini tengah bereksistensi dalam diri santri. Banyak contoh pemimpin negeri kita yang terlahir dari seorang santri seperti Emil Dardak, Imam Nahrawi, Hanif Dakhiri bahkan menjadi presiden seperti halnya Gus Dur. Hal tersebut menjadi bukti bahwa santri pun bisa menjadi pemimpin dalam kancah zaman pergerakan, tugas santri adalah secara fisik melawan kolonialisme. Di masa itu santri tampil heroik melawan para penjajah. Tapi bukan berarti di masa milenial ini santri tidak bisa tampil heroik. Justru saat ini adalah kesempatan santri untuk menjadi pemimpin sekaligus pahlawan untuk melawan degradasi moral dan miss dulu musuh menyerang dengan mengangkat senjata, kini musuh menyerang melalui tehnologi. Maka dari itu, untuk andil melawan musuh, saat ini santri harus meningkatkan pengetahuan umum dan cerdik dalam bidang tehnologi dan informasi. Karena dengan maraknya hoax yang melanda membuat bangsa kita salah persepsi dan menjadikan moral yang terdegradasi. Di tahun 2021 pengguna internet di Indonesia meningkat drastis 11% dari tahun 2020, yakni dari 175,4 juta menjadi 202,6 juta pengguna. Peningkatan tersebut perlu diimbangi dengan pemahaman beraktivitas di ruang digital yang baik Maka dari itu santri harus mensosialisasikan bagaimana penggunaan internet yang dapat mengurangi kedekatan antar manusia, semula hubungan antar manusia menjadi baik dengan saling bertemu dan bersenda gurau, kini semua menjadi minim. Tehonologi menjadikan manusia semakin malas. Maka solusinya adalah dengan terus melestarikan budaya lama seperti tahlilan, yasin dan itu, santri harus siap dalam memimpin dan melestarikan budaya lama yang baik dan mengadakan budaya baru yang lebih baik. Seperti contoh saat ini tengah hadir pesantren virtual, dimana hal ini membantu masyarakat luas mendapatkan bimbingan agama. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

puisi tentang santri milenial